

Hipertensi,
atau tekanan darah tinggi, merupakan kondisi yang sering diabaikan namun dapat
memiliki konsekuensi serius terhadap kesehatan jangka panjang. Meningkatnya
tekanan darah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah
kesehatan lainnya. Sementara obat-obatan farmasi adalah pilihan umum untuk
mengendalikan hipertensi, banyak individu mencari metode alternatif yang lebih
alami dan holistik. Salah satu metode yang telah mendapatkan popularitas adalah
bekam.
Hipertensi,
atau tekanan darah tinggi, telah menjadi masalah kesehatan global yang semakin
meningkat. Banyak orang mencari cara alami untuk mengendalikan tekanan darah
mereka, dan salah satu metode yang telah mendapatkan perhatian adalah bekam.
Pengobatan
bekam diyakini memiliki beberapa mekanisme kerja yang berpotensi bermanfaat
dalam mengelola hipertensi. Salah satu efek utama dari bekam adalah peningkatan
aliran darah lokal di area yang dikenai. Dengan meningkatkan aliran darah,
bekam dapat membantu memperbaiki elastisitas pembuluh darah dan mengurangi
resistensi pembuluh darah, yang pada gilirannya dapat menurunkan tekanan darah.
Bekam dianggap dapat membantu mengurangi tekanan darah
melalui beberapa mekanisme. Pertama, dengan meningkatkan aliran darah ke area
yang ditargetkan, bekam membantu mengurangi kekakuan pembuluh darah dan
meningkatkan elastisitasnya. Hal ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah
secara keseluruhan. Selain itu, bekam juga diyakini dapat merangsang sistem
saraf otonom untuk merilekskan tubuh dan mengurangi stres, yang merupakan
faktor risiko penting untuk hipertensi.
Dengan cara ini, diharapkan sumbatan di bagian tubuh tersebut bisa berkurang dan tekanan darah kembali normal. Tak sekadar itu, bekam juga akan meningkatkan suplai darah ke lapisan dalam sel yang berperan memproduksi zat nitrit oksida. Zat ini membantu peregangan dan pelebaran dinding pembuluh darah, sehingga akan menurunkan tekanan darah.